Belum selesai masalah melonjaknya harga-harga akibat kenaikan BBM, kita dikejutkan juga dengan bentrokkan antara Laskar islam (FPI) dengan massa AKKBB. Sebenarnya akar masalah adalah kebijakan pemerintah yang kurang tegas terhadap aktivitas dan eksistensi Jemaah Ahmadia yang sampai pada saat ini pemerintah belum mengeluarkan Nota SKB yang notabene menyangkut pembubaran Jemaah Ahmadia. Menurut pandangan saya sejalan dengan alasan yang dikemukakan pihak FPI yakni dengan adanya profokasi berupa pernyataan para tokoh-tokoh AKKBB yang dimuat diharian kompas Sabtu 30/5 2008 yang berisi dukungan kebebasan beragama yang disitu ditekankan juga dukungan terhadap Jamaah Ahmadia.

Momentum hari kelahiran pancasila tanggal 1 Juni, dijadikan semacam deklarasi bagi ormas ini. Hal ini disikapi FPI sebagai pengingkaran dari ajaran agama islam sehingga mereka telah mempersiapkan untuk mengadakan aksi kontra. Tetapi sangat disayangkan terjadi bentrok fisik yang menyebabkan korban luka2 bagi pihak AKKBB. Kejadian ini berpotensi menimbulkan konflik antar sesama umat islam yang imbasnya makin rapuhnya persatuan nasional.

Pelaku tindak kekerasan tetap harus di mintai pertanggungjawabannya di muka hukum dan akar permasalahan yakni Jamaah Ahmadia secepatnya harus diselesaikan. Ini menuntuk kearifan dari pemimpin bangsa.

Solusi :
1. Ajak dialog kedua komponen massa
2. Lakukan pengawasan pada setiap aktivitas khususnya massa FPI
3.Tingkatkan profesioanalitas Polri sebagai pengayom masyarakat
4.Libatkan Intelejen negara untuk mendeteksi aksi2 penyusupan asing yang berencana menunggangi salah satu pihak